KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
MADE MARIANI
(1129041147)
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
DAFTAR ISI
Lembar
Judul
Kata
Pengantar………………………………………………………………………… i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………
1
1.2 Rumusan Makalah…………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………….... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Komponen- Komponen Pembelajaran………..…………………... 3
2.2 Bagian-Bagian
Komponen- Komponen Pembelajaran
2.2.1 Komponen Tujuan Pembelajaran……………………………………….. 3
2.2.2 Komponen
Siswa……………………………………………………….. 5
2.2.3
Komponen Guru………………………………...……………………….. 5
2.2.4 Komponen Materi
Pembelajaran……………….……………………….. 6
2.2.5 Komponen Metode
Pembelajaran………………………………………. 7
2.2.6 Komponen Media Pembelajaran……………………………………… 8
2.2.7 Komponen Evaluasi
Pembelajaran…………………………………… 9
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan……………………………………………………………………… 11
3.2 Saran
…………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas mata
kuliah “Landasan dan Inovasi Pembelajaran”.
Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dosen Pembimbing Mata kuliah Landasan
dan Inovasi Pembelajaran dan kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan dan
pengetahuan yang penulis miliki, karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai kesamaan
kata dari bahasa Inggris Instruction. Kata instruction mempunyai
pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching.
Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan siswa di ruang kelas
formal, pembelajaran
atau
instruksion mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru
secara pisik. Oleh karena dalam pembelajaran (instruction) yang
ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa
kita sebut pembelajaran.
Secara konseptual Pembelajaran merupakan suatu
system. Istilah sistem memang memiliki spectrum yang luas sekali. Suatu
organisme, suatu organisasi, sebuah sekolah, sebuah perusahaan, dan suatu
pembelajaran merupakan suatu sistem. Kesemua sistem tersebut memiliki batasan
sendiri-sendiri, dan berbeda antara sistem satu dengan sistem lainya, meskipun
antara sistem juga dapat saling mempengaruhi. Secara umum setiap sistem
mempunyai ciri-ciri yang sama meliputi:
1. tujuan,
artinya
setiap sistem mesti memiliki tujuan yang akan dicapai.
2. fungsi,
artinya
bahwa dengan adanya tujuan yang akan dicapai menghendaki terlaksananya berbagai
fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan.
3. komponen,
artinya
demi terlaksananya fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan di dalam
sistem ada bagian-bagian yang melaksanakan masing-masing fungsi. Bagian-bagian
itulah yang disebut dengan komponen.
4. interaksi
atau saling hubungan, artinya semua komponen dalam suatu
sistem saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan saling membutuhkan.
5. jalinan
keterpaduan, artinya sistem bukan hanya kumpulan
komponen yang terpisah-pisah, akan tetapi merupakan jalinan komponen yang
terpadu.
6. proses
transformasi, artinya bahwa keterpaduan tersebut bukan
keterpaduan yang mandeg dan mati. Keterpaduan tersebut terjadi dalam
aktivitas/proses merubah input menjadi output.
7. umpan
balik, artinya sistem dalam proses kadang berhasil dan
kadang gagal. Oleh sebab itu sistem membutuhkan umpan balik. Itulah sebabnya
dalam pembelajaran ada komponen evaluasi pembelajaran, yang salah satu
fungsinya adalah untuk memberi umpan balik.
8. lingkungan,
artinya
bahwa sistem memiliki batasan lingkungan sendiri-sendiri yang mempu membedakan
batasan antara sistem yang satu dengan yang lain. Misalnya, pembelajaran
yang satu berbeda dengan pembelajaran yang lain, karena batasan/lingkungannya
berbeda.
Berdasarkan pemahaman tentang teori sistem tersebut,
maka pembelajaran sebagai sistem di dalamnya merupakan perpaduan beberapa
komponen pembelajaran, di mana komponen satu dengan yang lain dimanipulasikan
agar terjadi saling berhubungan, saling melengkapi dan saling bekerjasama dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah dirumuskan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
Rumusan masalah dari makalah kami adalah:
1. Bagaimana
gambaran dari komponen- komponen Pembelajaran?
2. Apakah
bagian-bagian dari komponen- komponen embelajaran?
1.3 Tujuan Makalah
Bardasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui gambaran dari komponen- komponen pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui bagian-bagian dari komponen-komponen pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Mengenal Komponen-Komponen
Pembelajaran
Komponen pembelajaran memiliki fungsi atau peran
yang berbeda, tetapi dengan perpaduan antar komponen tersebut dapat membuat
proses pembelajaran menjadi lebih sistematis dan berbasil. Misalnya, komponen
guru harus dapat berinteraksi dengan komponen siswa. Komponen materi/isi
pelajaran harus dapat terintegrasi dengan komponen media pembelajaran dan
disusunlah dalam bentuk
bahan
pembelajaran yang mantap, komponen metode dan media harus terintegrasi secara
serasi, dan sebagainya.
2.2 Bagian-bagian Komponen
Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik (2005; 77) ada tujuh komponen
dalam pembelajaran di mana satu dengan yang lain saling terintegrasi, yaitu:
1. Tujuan pendidikan dan pengajaran
2. Peserta didik atau siswa
3. Tenaga pendidikan khususnya guru
4. Perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum
5. Strategi pembelajaran
6. Media pengajaran
7. Evaluasi pengajaran.
Berdasarkan komponen yang dikemukakan Oemar Hamalik
tersebut, dapat dijelaskan bahwa komponen pembelajaran meliputi komponen
tujuan, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran. Berikut akan dibahas masing-masing komponen
tersebut.
2.2.1
Komponen Tujuan Pembelajaran
Semua aktivitas memiliki suatu tujuan, termasuk
aktivitas pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas memiliki tujuan
yang pasti. Tujuan pembelajaran berperan sebagai arah dan target pencapaian
dari suatu kegiatan pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran memuat kompetensi
yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran, baik kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran merupakan komponen
utama yang harus terlebih dahulu dirumuskan sebelum menentukan komponen
pembelajaran yang lain. Tujuan pembelajaran sebagai sasaran dari aktivitas
pembelajaran rumusannya memuat rumusan tentang tingkah laku baik yang berkaitan
dengan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap siswa yang hendak dibentuk
melalui proses pembelajaran. Secara hirarkhi tujuan pembelajaran dijabarkan
dari tujuan pendidikan yang lebih umum ke tujuan yang lebih khusus.
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Instruksional (Pembelajaran) Umum
5. Tujuan Instruksional (Pembelajaran) Khusus
Dewasa ini tujuan pembelajaran lebih diartikan
sebagai kemampuan (kompetensi) atau perilaku hasil belajar yang diharapkan
dimiliki siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Contohnya: Setelah
pembelajaran siswa:
a. memiliki sikap disiplin
b. dapat menulis kalimat dengan benar
c. mengemukakan pendapat dengan baik
d. dsb.
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,
tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk rumusan kemampuan yang harus
dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga secara hirarkhi
tujuan pembelajaran dijabarkan sebagai berikut:
a. Standar
kompetensi dari suatu mata pelajaran, artinya bahwa setiap mata pelajaran
mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan kompetensi tertentu.
b. Kompetensi
dasar yang yang harus dimiliki siswa dari mempelajari suatu mata pelajaran
adalah kemampuan-kemampuan yang terbentuk setelah mempelajari pokok-pokok
materi dalam proses pembelajaran
c. Indikator
pencapaian adalah ukuran-ukuran dari suatu kompetensi yang lebih operasional
dan terukur.
2.2.2
Komponen Siswa
Siswa merupakan komponen pembelajaran yang
terpenting, karena komponen siswa sebagai pelaku belajar dalam proses
pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu yang unik dan
memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam
satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik
kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya.
Hal ini menghendaki pembelajaran yang lebih
berorientasi pada siswa (student centred), yaitu pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik siswa secara individual.
Misalnya, pembelajaran yang menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat
alternative dan bervariasi, sehingga siswa dapat memilih bahan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik (minat dan bakat) yang dimiliki. Di samping
itu siswa memiliki tipe belajar yang berbeda, ada yang bertipe visual, auditif,
audio-visualistis, dan sebagainya. Berdasarkan tipe belajar siswa ini, maka
dalam pembelajaran guru seharusnya menyiapkan/menyediakan bahan pembelajaran
yang bersifat alternative dan variatif untuk melayani perbedaan tipe belajar
siswa tersebut.
2.2.3
Komponen Guru
Guru merupakan komponen pembelajaran yang berperan
sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan
pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus merancang
pembelajaran secara baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, guru merumuskan tujuan,
menetapkan materi, memilih metode dan media, dan evaluasi pembelajaan yang
tepat dalam rancangan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya sebagai pengajar (informatory)
saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator
belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan
peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran. Meskipun guru
bukan satu-satunya sumber belajar, tetapi tugas, peranan dan fungsi guru dalam
pembelajaran sangatlah penting dan berperan sentral. Karena gurulah yang harus
menyiapkan program pembelajaran, bahan pembelajaran, sarana pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran bagi para siswanya.
Profesi guru sebagai pelimpahan dari tugas orang tua
yang tidak mampu lagi memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap
tertentu kepada anak. Apalagi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan masyarakat dan budaya pada umumnya, maka berkembang
pula tugas dan peranan guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar memang
dapat berperan banyak, seperti tersebut pada alinea di atas. Dalam kaitan
dengan peran tersebut guru sudah semestinya dapat menyiapkan sumber-sumber
belajar lain yang dibutuhkan siswa dalam rangka menguasai materi pembelajaran
yang ditargetkan dalam kurikulum.
2.2.4
Komponen Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan komponen isi pesan dalam
kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk
pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur,
problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang
harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Skop dan sekuen materi
pelajaran telah tersusun secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum
sekolah. Karena sifat materi kurikulum yang berbentuk garis besar program pembelajaran
(GBPP), maka dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pelajaran harus dikembangkan
terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dengan bahan pembelajaran yang utuh. Selain itu, setiap
pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya guru memahami karakteristik isi pesan
pembelajaran yang akan disampaikan, agar tidak salah dalam memilih strategi
pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan
pembelajaran dan media pembelajaran, serta alat evaluasinya. Coba tentukan
media pembelajaran untuk materi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, dan
prosedur agar Anda memahami betapa karakteristik materi mempengaruhi penetapan
media pembelajarannya. Benar jawaban Anda, bahwa untuk materi yang bersifat
fakta, pembelajarannya lebih tepat menggunakan media nyata. Untuk materi
bersifat konsep dapat digunakan media audio, visual atau audiovisual. Sedang
untuk materi yang bersifat prosedural, akan lebih tepat menggunakan metode dan
media yang didemonstrasikan.
2.2.5
Komponen Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah komponen cara
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan/materi
pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran
dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-jawab, diskusi,
demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas,inkuiry, problem solving, kerja
kelompok, karyawisata, resitasi dsb. Metode pembelajaran berperan sebagai cara
dan prosedur dari kegiatan pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu
memberikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh
guru. Coba Anda jelaskan bagaimana langkah/prosedur guru menggunakan metode
ceramah dalam pembelajaran, dan bagaimana waktu menggunakan metode Tanya jawab,
diskusi, eksperimen dan sebagainya. Oleh sebab itu sebelum pembelajaran
dilaksanakan, guru sebaiknya memilih metode pembelajaran yang tepat. Artinya
metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, karakteristik
siswa, dan ketersediaan fasilitas pendukungnya, dan ketersediaan waktu.
Pertimbangan yang terpenting dalam memilih metode pembelajaran adalah metode
harus mampu mengaktifkan siswa, dalam arti megaktifkan mental emosional siswa
dalam proses pembelajaran. Karena pembelajaran yang membelajarkan adalah
pembelajaran yang mengaktifkan factor internal siswa (mental emosional) dalam
belajar.
Metode pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok metode yang bersifat monologis, dialogis dan kreatif.
Kelompok pertama adalah metode-metode yang bersifat monologis, yaitu
metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas guru dalam
pembelajaran atau metode satu arah (one way communication), dan guru
pemegang peranan utama, sedangkan siswa bersifat pasif (mendengar dan
memperhatikan). Kelompok kedua adalah metode- metode yang bersifat dialogis,
yaitu metode-metode pembelajaran yang menekankan komunikasi/interaksi dua arah
(two way communication), di mana aktivitas guru dan siswa seimbang
(sama-sama aktif). Sedang kelompok ketiga adalah metode-metode yang bersifat
kreatif, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas
siswa. Metode-metode kelompok ketiga ini dimaksudkan agar sifat kreatif siswa
terbentuk, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan organisator pembelajaran.
2.2.6
Komponen Media Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan aktivitas
komunikasi antara guru dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui
komunikasi/interaksi dengan guru (lihat pola-pola pembelajaran). Dari pola-pola
pembelajaran dapat diketahui bahwa pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran
yang sering dilakukan, yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran sistem
jarak jauh atau pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran. Dalam aktivitas
pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat mutlak yang tidak
dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting dalam aktivitas
pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran tatap muka,
termasuk diantaranya guru sebagai informatory harus berusaha menginformasikan
materi/pesan pembelajaran secara jelas dan mudah diterima oleh siswa. Ini
berarti guru harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat peraga dan media
pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan pesan pembelajaran dengan
media (alat perantara penyampaian pesan) ini pembelajaran menjadi efektif dan
efisien.
Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses
komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1. Berperan
sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas materi atau pesan
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
2. Membuat
pembelajaran menjadi lebih menarik
3. Membuat
pembelajaran lebih realistis/objektif
4. Menjangkau
sasaran yang luas
5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena
dapat meampilkan pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan
informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang.
6. Mangatasi
informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang sangat besar
dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang telah
dimodifikasi
7. Menghilangkan
verbalisme yang hanya bersifat kata-kata.
Dalam pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran
dapat diujudkan dalam
bentuk
bahan pembelajaran yang dipersiapkan/didesain untuk belajar mandiri, seperti:
modul (bahan ajar cetak), radio/audio pembelajaran, televisi pembelajaran, CD /
video pembelajaran, dan e-learning lewat web-based/internet. Khusus media sebagai
bahan pembelajaran, dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu bahan
pembelajaran yang didesain dengan tidak menggunakan komponen pembelajaran
lengkap dan dengan menggunakan komponen pembelajaran lengkap. Menurut Edgar
Dale dalam Kerucut Pengalaman (the cone of experience)nya mengklasifikasikan
media pembelajaran dalam beberapa macam, dari yang paling konkrit sampai yang
paling abstrak sebagai berikut.
1. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman
langsung
2. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman tiruan
atau model
3. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman yang
didramatisasikan
4. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman yang
didemonstrasikan
5. Media pembelajaran dalam bentuk karyawisata
6. Media pembelajaran melalui pameran
7. Media pembelajaran audio-visual
8. Media pembelajaran audio saja atau visual saja
9. Media pembelajaran dalam bentuk lambang visual
10 Media pembelajaran dalam bentuk lambang verbal
2.2.7 Komponen Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang
berperan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran.
Ada tiga bentuk
evaluasi
dalam pembelajaran. Pertama, evaluasi program pembelajaran yaitu evaluasi
yang dilakukan untuk mengetahui seberapa kualitas program pembelajaran yang
telah dirancang dan dilaksanakan. Dari evaluasi program inilah akan diketahui komponen
pembelajaran mana yang perlu mendapat perhatian khusus karena tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Jadi dengan evaluasi program pembelajaran akan diperoleh
tiga kemungkinan rekomendasi, yaitu: program pembelajaran tidak baik dan tidak
boleh digunakan/dilaksanakan, program pembelajaran dapat digunakan/dilaksanakan
tapi harus direvisi terlebih dahulu, dan program pembelajaran yang baik dan
siap/dapat digunakan/dilaksanakan.
Kedua, evaluasi proses pembelajaran yaitu, evaluasi
yang dirancang untuk
mengamati
proses pembelajaran sedang berlangsung. Artinya, dengan evaluasi proses dapat
diketahui bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran, aktivitas
guru
selama pembelajaran berlangsung, bagaimana keterampilan guru dalam membuka
sampai dengan menutup pembelajaran.
Ketiga, evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi yang
dirancang untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam bentuk hasil/prestasi
belajar siswa. Hasil belajar akan nampak pada tingkat penguasaan siswa terhadap
kompetensi dan
pengalaman
belajar yang dipelajari selama proses pembelajaran. Dengan evaluasi
hasil
belajar dapat ditetapkan boleh/tidaknya siswa melanjutkan belajar ke tingkat
pembelajaran
selanjutnya atau harus mengulang. Jadi dari komponen evaluasi pembelajaran
dapat diperoleh suatu rekomendasi / kebijakan / keputusan pembelajaran. Baik
kebijakan tentang program pembelajaran, proses pembelajaran, maupun hasil
pembelajaran.
Memang ketiga bentuk evaluasi ini tidak dapat
dipisahkan, karena satu sama lain saling berkaitan. Contoh, dari evaluasi hasil
belajar, dapat dilacak kualitas program pembelajaran dan proses
pembelajarannya. Dari evaluasi program, dapat diprediksi bagaimana proses dan
hasil pembelajaran. Dan dari evaluasi proses dapat dilacak kualitas program
pembelajaran, dan diprediksi hasil pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang saling
berhubungan satu sama lain. Komponen pembelajaran meliputi komponen tujuan
pembelajaran, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Komponen tujuan pembelajaran sebagai
arah pencapaian aktivitas pembelajaran, komponen siswa sebagai individu yang
belajar, komponen guru sebagai penggerak terjadinya proses pembelajaran,
komponen materi pelajaran sebagai isi/materi yang disajikan dalam proses
pembelajaran yang akan dipelajari, komponen metode merupakan cara dan prosedur
yang harus dilakukan dalam pembelajaran, komponen media pembelajaran merupakan
faktor penjelas dan perantara dalam komunikasi pembelajaran, dan komponen
evaluasi adalah faktor yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan/kegagalan
kegiatan pembelajaran.
2. Komponen
bahan pembelajaran yang didesain dengan komponen lengkap dipersiapkan untuk
belajar mandiri, sedangkan bahan pembelajaran yang didesain dengan komponen
tidak lengkap lebih berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk melengkapi/
perantara kegiatan pembelajaran/ komunikasi.
3. Guru
memiliki banyak berfungsi di dalam pembelajaran. Sebagai motor penggerak
dinamika pembelajaran, guru dapat berfungsi sebagai informator, motivator,
fasilitator, organisator, evaluator, dan sebagainya.
3.2.
Saran
Sebagai seorang pendidik, yang juga merupakan salah
satu komponen poembelajaran, sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dari siswa, dan juga komponen-komponen pembelajaran yang satu
tidak bisa dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Siddiq
Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan
Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Susah dapetin buku itu T_T
BalasHapus